Cara
Budidaya Tanaman Lidah Buaya
Budidaya
Tanaman Lidah Buaya (Aloe Vera) telah dilakukan semenjak beberapa tahun yang lalu di
Indonesia. Hal ini dilakukan untuk memenuhi pasar ekspor terutama ke negara
Jepang. Jepang adalah negara pengguna lidah buaya terbesar di dunia, kebutuhan
akan lidah buaya segar mencapai 20 kontainer (300 ton/bulan). Kebutuhan ini
dipasok oleh Brazil dan Thailand.
Melihat
kebutuhan pasar ekspor yang besar tersebut, maka budidaya lidah buaya merupakan
usaha bisnis yang menggiurkan. Selain itu, Indonesia saat ini masih mengimpor
hasil dari olahan lidah buaya seperti sabun, sampoe, powder dan olahan lainnya.
Budidaya
lidah buaya tidaklah sesulit yang kita bayangkan, hal ini dikarenakan linkungan
tumbuh dari tanaman lidah buaya sangat cocok untuk dikembangkan di daerah
tropis seperti Indonesia. Ada tiga jenis tanaman lidah buaya yang memiliki
nilai komersial yang tinggi: antara lain Aloe barbandensis dari Amerika, Aloe
ferox dari Afrika dan Aloe sinensis dari Asia (Cina). Hama yang menyerang lidah
buaya relatif sedikit. Terkadang ulat atau belalang menyerang daun lidah
buaya. Pada keadaan lembab sering juga ditemui hama yang menyerang akar
dan batang lidah buaya, terutama saat pembibitan. Sedangkan penyakit yang
menyerang terutama busuk basah akibat cendawan/bakteri pada daun.
Penyemprotan pestisida hanya dilakukan bila serangan hama dan penyakit cukup
mengganggu. Aloe barbandensis adalah yang terbaik untuk dibudidayakan karena
lebih tahan terhadap hama dan penyakit, ukurannya jauh lebih besar dibanding
jenis lainnya.
Diagram Alur Budidaya Tanaman Lidah
Buaya:
alur budi daya lidah buaya
Sebelum
melakukan budidaya tanaman lidah buaya dilakukan penyiapan lahan untuk
budidaya. Lahan disiapkan dalam keadaan telah dibajak dan di gemburkan terlebih
dahulu kemudian di buat saluran drinase dan bedengan. Bendengan dibuat dengan
ukuran 1 x 2 meter dan tinggi 30-40 cm dan panjang di sesuaikan dengan kondisi
lahan.
Budidaya
tanaman lidah buaya dimulai dengan melakukan pembibitan terlebih dahulu,
pembibitan dilakukan cara vegetatif, bibit diambil dari tanaman induk berupa
anakan dengan jalan dicongkel dan diusahakan agar akarnya tidak putus. Anakan
yang telah di dapatkan ditanam dalam polibag. Lama pembibitan adalah 3-5 bulan.
Setelah
masa pembibitan barulah bisa ditanam diareal pembudidayaan. Bibit tanaman lidah
buaya ditanam dalam lubang dengan kedalaman kurang lebih 10 cm. Pada waktu
penamanan diusahakan agar tanaman lidah buaya tidak berhimpitan dandaun tidak
patah.
Pemeliharaan
tanaman lidah buaya dilakukan dengan cara memasukan pupuk kandang yang sudah
matang sebanyak 2-5 kg pada waktu 1-2 minggu sebelum ditanam. Kemudian setelah
pasca tanam dapat diberikan pupuk Urea dan Furadan
Lidah
buaya sudah dapat dipanen pada umur 12-8 bulan setelah tanam. Panen berikutnya
dilakukan setiap bulan. Pasca panen, pelepah lidah buaya di bawa ke tempat
penyortiran. Setelah di sortir kemudian dibungkus dan selanjutnya dibawa ke
tempat pemerosesan lebih lanjut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar